Jumat, 05 September 2008

Desa Gembongan Tercinta

Aku dilahirkan di Desa Gembongan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Saat itu kata ibuku adalah saat dimana diberbagai tempat khususnya dialiran sungai yang melintas di desaku, sungai Brantas banyak sekali mayat yang mengapung akibat perlakuan tidak bertanggungjawab dari orang-orang yang kecewa.
Negeri ini sedang goncang. Pemerintah sedang dilandah kegelisahan akibat banyaknya pimpinan yang terbunuh dalam sebuah insiden yang selanjutnya dinamakan G30S/PKI. AKu dilahirkan di jaman tersebut. Maka salah satu alasan mengapa namaku paling belakang menggunakan kata Ni adalah untuk mengenang Jenderal Achmad Yani.
Saat usiaku tujuh tahun, saat itu aku juga diukur dengan cara memegang daun telinga kiri dengan tangan kanan, aku masuk ke sekolah dasar di Desa gembongan tercinta. Aku termasuk anak yang mungil saat itu. Tubuhku kecil tidak sebagaimana teman-temanku lainnya, maklum aku anak ke enam dari tujuh bersaudara sehingga kebutuhan makan jelas dapat kita bayangkan. Tetapi hal tersebut tidak menjadikan penghalang bagi kami untuk mengembangkan diri, kemampuan dan keterampilan. Maka, kami bertujuh semuanya tetap bersekolah waLaupun dengan kondisi ekonomi yang serba kurang. Rata-rata saat tersebut kondisi masyarakat memang sangat memprihatinkan, sehingga banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah/pendidikan hanya karena ketiadaan biaya untuk hal tersebut. Banyak orangtua yang lebih mengutamakan isi perut daripada pendidikan anak-anaknya, apalagi anak mereka rata-rata cukup banyak, lebih dari empat orang anak setia keluarga!
Sekolah dasar kutempuh selama enam tahun setengah, enam tahun setengah sebab pada saat tersebut ada kebijakan dari menteri pendidikan untk memperpanjang waktu belajar hingga tahaun pelajaran berakhir pada bulan juli, hingga sekarang. Sebelumnya sekolah berakhir pada bulan desember sehingga setiap tahun baru, maka berarti tahun sekolah baru.
Sekolah di desa sendiri membeirkan aku banyak kebahagiaan, apalagi desa Gembongan memang termasuk desa yang asri banget. Alamnya begitu indah. Pepohonannya banyak dan rindang. Tidak heran jika banyak burung yang menjadi penghuninya.
Desaku memang indah dan permai. Penduduknya juga ramah tamah.
Maka, jika anda melakukan perjalanan jauhd an sampai di desaku, silahkan saja mampir, pasti semuaanya baik!

Rabu, 03 September 2008

Gembongan Desa Penuh Kekeluargaan


Konsep dasar terbentuknya negeri besar kita adalah kerja sama antar personal yang terjalin penuh kesadaran dan tanpa ada paksaan dari siapapun. Apapun yang dilakukan merupakan kesadaran untuk mengembangkan pola kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan makmur.
Begitu juga ketika, kami harus memperbaiki mushola yang ada di wilayah RW VIII Rt 31 Desa Gembongan ku tercinta. Dengan penuh semangat, kami berikan perhatian maksimal sehingga harapan untuk mempunyai sebuah mushola yang representatif benar-benar bukan sebuah impian semata. Maka, kami-pun menggalang dana pembangunan dari berbagai sumber dan sekarang sudah mulai nampak hasilnya, walau masih belum maksimal. Tetapi kami yakin, jika penggalangan dana terus kami lakukan, maka dalam waktu tidak lama pasti akan segera terbentuk!
Apalagi jika ada yang secara suka rela mengulurkan tangan untuk membantu, wah kami sangat berterima kasih!
Kami tunggu.....